Media Nusantara || SURABAYA , - Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Tematik Halal Institut Teknologi Sepuluh Nopember ...
Media Nusantara || SURABAYA, - Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Tematik Halal Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang didampingi oleh Niken Anggraini Savitri, S.T., M.T.
mendampingi beberapa UMKM di Surabaya dalam pengajuan sertifikasi halal produknya.
Niken Anggraini Savitri menuturkan bahwa kegiatan KKN ini merupakan respon
Perguruan Tinggi dalam membantu Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia.
"Pada program
Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) agar mencapai target 10 juta sertifikasi halal pada tahun
2024," ungkapnya.
Lebih lanjut, Niken menjelaskan tidak hanya proses pendampingan pengajuan sertifikasi halal,
pihaknya juga membantu sosialisasi mengenai kebijakan yang akan mendatang dari pemerintah.
"Kewajiban untuk sertifikasi halal pada 17 Oktober 2024 bagi produk makanan, minuman, hasil sembelihan dan jasa penyembelihan, bahan baku, bahan tambahan pangan dan bahan penolong untuk produk makanan dan minuman," kata Niken kepada Beritabangsa.id. Kamis (30/11/2023).
Sosialisasi tersebut telah terlaksana sebanyak tiga kali. Pertama pada Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Kedua pada Desa Ngembat, Kec. Gondang, Kabupaten Mojokerto. Ketiga pada Ampel. Kecamatan. Semampir, Kota Surabaya.
"Dimana pada sosialisasi tersebut mahasiswa peserta KKN membantu menyampaikan kemudahan proses sertifikasi halal dan kewajiban sertifikasi
tersebut di tahun depan,"imbuhnya.
Melalui sosialisasi tersebut UMK diharapkan dapat menyadari pentingnya sertifikasi halal tersebut dan meningkatkan minat UMK untuk mengajukan
sertifikasi tersebut.
"Setelah melakukan kegiatan sosialisasi, kami mendaftarkan UMK yang tertarik mengikuti
sertifikasi halal melalui website SiHalal" urai Niken.
Pada kegiatan pendampingan ini mahasiswa peserta KKN berperan dalam membantu UMK membuat akun bagi pemilik bisnis dan menggunggah beberapa dokumen persyaratan yang
diperlukan seperti detail usaha, jenis bahan yang digunakan, KBLI, dokumen perizinan edar,
dan beberapa dokumen lainnya.
"Totalnya terdapat 15 UMK yang kami dampingi, dimana semuanya melalui jalur self-declare,
sehingga mahasiswa berkunjung langsung untuk melakukan proses validasi dan verifikasi menuju lokasi produksi sebagai rangkaian dari proses pengajuan sertifikasi halal,"ucap Niken.
Niken juga menambahkan bahwa diharapkan melalui KKN ini selain menjadi pendukung program pemerintah, mahasiswa mendapat pengalaman untuk langsung berkontribusi terhadap
masyarakat sekitar.
Penulis : Redaksi
Baca juga:
"Berita Terbaru Lainnya"
"Berita Terbaru Lainnya"
COMMENTS