Media Nusantara || JAKARTA , - Kami sebagai perwakilan Keluarga Besar Ahli Waris WR Soepratman yang terkumpul dalam Yayasan WR Soepratman...
Media Nusantara || JAKARTA, - Kami sebagai perwakilan Keluarga Besar Ahli Waris WR Soepratman yang terkumpul dalam Yayasan WR Soepratman telah berhasil mengkoreksi catatan tentang tempat dan tanggal lahir WR Soepratman di Ruang Indonesia Raya di Museum Sumpah Pemuda pada, jum'at (22/9/2023).
"Dari catatan yang keliru yaitu Purworejo 19 Maret 1903 menjadi Jatinegara 9 Maret 1903'," ungkap Budi Harry, ketua yayasan WR Soepratman.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kurniawaty, M.Hum., Kepala Museum Sumpah Pemuda dan Pak Eko Septian Saputra, S.Hum., Kurator Museum Sumpah Pemuda.
"Ini merupakan milestone, salah satu pencapaian yang membanggakan bagi Yayasan WR Soepratman untuk memperjuangkan pelurusan fakta sejarah tentang pahlawan Wage Rudolf Soepratman," ungkapnya.
Selama ini beredar banyak misinformasi seperti tempat dan tanggal lahir, agama, status perkawinan, karya ciptaan dan kisah hidup beliau.
"WR Soepratman sering disalah posisikan. Beliau dianggap pejuang karena menciptakan national anthem. Padahal beliau lebih dari itu,"katanya.
Dia adalah pembaharu seni dengan narasinya sebagai wartawan yang menempuh risiko dengan keberaniannya menulis kritik terhadap pemerintahan penjajah Belanda.
"WR Soepratman adalah patriot yang paling semangat cinta Tanah Air dan telah mengorbankan segala-galanya demi Tanah Air. Seharusnya Wage Rudolf Soepratman dapat menjadi nasional icon," harapannya.
Justru sebaliknya WR Soepratman adalah pahlawan yang sekarang mulai terlupakan.
Faktanya: Tidak ada yang tau bahwa cagar budaya Taman dan Museum Benyamin Sueb di Jatinegara adalah tempat lahirnya WR Soepratman.
"Di Jakarta tidak ada satu pun jalan atau taman yang dinamakan WR Soepratman,"ungkapnya.
Selain lagu Indonesia
Raya 3 stanza versi asli, masih ada 14 lagu lain ciptaan WR Soepratman yang sudah terlupakan padahal lagunya sangat patriotik dan indah.
"Buku “Sedjarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, W.R. SOEPRATMAN Pentjiptanja” adalah buku pertama dan paling autentik mengenai sejarah Wage yang ditulis oleh iparnya sendiri pak Oerip Kasansengari (1967), sekarang terancam punah,"katanya.
Sejak makam pahlawan nasional WR Soepratman di Surabaya diresmikan sampai sekarang tidak ada satu pun pejabat tinggi negara atau pemerintahan yang datang untuk ziarah ke makamnya.
COMMENTS