Medianusantara.co.id || Surabaya , - Pengawasan dan tindakan memang diperlukan dalam menuntaskan kawasan kumuh di lingkungan Kota Surabaya. ...
Medianusantara.co.id || Surabaya, - Pengawasan dan tindakan memang diperlukan dalam menuntaskan kawasan kumuh di lingkungan Kota Surabaya. Terlebih, terdapat program khusus dalam menuntaskan skala lingkungan zero kawasan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kota Pahlawan. Dengan demikian, program tersebut layak dievaluasi.
Pasalnya, tolak ukur keberhasilan hingga saat ini masih dipertanyakan. Karena, fakta dilapangan masih saja ditemukan selokan kumuh di wilayah Surabaya. Seperti, sepanjang Jalan Tenggumung Wetan Garuda kawasan Surabaya bagian utara.
Dengan banyaknya sumbatan sampah itu yang mengalami lumutan seolah-olah tanpa adanya pengawasan. Bahkan, saat terpantau di lapangan, tepatnya di lokasi saluran selokan terdapat tempelan stiker larangan membuang sampah sembarangan. Camat Semampir Surabaya, Yongki Kuspriyanto Wibowo, S.Sos., M.M., dikonfirmasi dikantornya, menyampaikan untuk saluran selokan di wilayah Tenggumung Wetan seharusnya dibersihkan sendiri-sendiri oleh masyarakat sekitar.
Jika ada kendala, pihaknya bakal tidak menolak. "Sewaktu-waktu satgas kecamatan semampir bisa diterjunkan, cuma satgas dari 5 Kelurahan itu kan banyak, dan sudah terjadwal semua dalam membersihkan selokan masing-masing," kata Yongki, Rabu (27/4/22).
Jika selokan terlihat kumuh seperti itu, Yongki berdalih, merupakan tanggung jawab masyarakat sendiri. Kecuali, saluran yang besar seperti di Pegirian, dan Jati Purwo.
"Meskipun sudah ada kebijakan Pak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam hal saluran untuk dibersihkan bersama, tapi bagaimana pun kembali lagi tanggung jawab warga," ucapnya.
Dikatakan Yongki, jangan sampai masyarakat menganggap membuang sampah pada saluran kemudian nantinya akan dibersihkan dari pihak Kecamatan Semampir, maupun Kelurahan. Jangan, nah hal itulah yang salah.
"Ini bagian tugas bersama, jangan anggap ada sampah di selokan yang bersihkan tugas kita, ya tidaklah. Misalkan, kita yang bersihkan, lalu masyarakat buang sampah di saluran selokan seenaknya," cetusnya.
Yongki menuturkan, banyaknya sampah di selokan itu, kalau dari warga tidak melapor mana tahu. Sebab, kontrolan itu rutin selalu ada. Mengapa? Karena, disitu sudah terbentuk perangkat RT dan RW. "Tujuannya, saat diketahui ada sampah di selokan, tugas RT/RW inilah melaporkan. Kita rutin lakukan kontrolan tersebut," ungkapnya.
Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Kecamatan Semampir Surabaya, Muhammad Ali Efendi mengaku, sampah pada saluran selokan setiap hari ataupun sering kali dibersihkan, hingga juga dilakukan pengerukan dengan di ambilnya sampah itu. "Satuan tugas (Satgas) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya yang mengambil sampahnya," ucapnya. (Bay)
Sumber berita : Infopolnews
Baca juga:
"Berita Terbaru Lainnya"
"Berita Terbaru Lainnya"
COMMENTS