MediaNusantara.co.id || Aceh - Subulussalam Kunjungan kerja yang dilakukan kepala kejaksaan negeri (KAJATI) Aceh, Dr. Muhammad Yusuf ke Kot...
MediaNusantara.co.id || Aceh - Subulussalam Kunjungan kerja yang dilakukan kepala kejaksaan negeri (KAJATI) Aceh, Dr. Muhammad Yusuf ke Kota Subulussalam menyisakan cerita pilu, untuk seorang wartawan media online yang bertugas di wilayah Sada Kata Subulussaam, Aceh.
Junaidi Berutu yang merupakan seorang wartawan di media AcehEkspres.com diduga mendapat ancaman dari sejumlah orang yang bergabung di lingkar pinggang penguasa di kota Subulussalam.
menurutnya, aksi sejumlah orang yang mengancam tersebut bermula saat dirinya mendapat informasi dari masyarakat bahwa adanya sepanduk ucapan “selamat datang kajati aceh di kota royal fee ttd masyarakat,"
“Saya mendapat informasi dari masyarakat, berupa gambar pada pukul 10:15 WIB bahwa di desa batu napal terdapat sebuah sepanduk ucapan selamat datang untuk kejati Aceh,” jelasnya.
Tak lama kemudian lanjutnya, junaidi mendapat telfon dari salah seorang yang menanyai keberadaannya. Selang berapa menit sejumlah orang dengan menggunakan tiga unit mobil yang disinyalir/diduga orang terdekat walikota subulussalam menghampirinya disalah satu mini market di kecamatan penanggalan.
“Mereka telfon nanya saya dimana, terus saya bilang saya sedang di indomaret. lalu mereka menanyakan siapa yang mengirim gambar, saya jawab saya seorang jurnalis. tidak bisa memeberitahu siapa narasumber saya,” terangnya.
Masih menurut junaidi, setelah mengatakan hal tersebut. karena kondisi mulai tidak kondusif, Junaidi meninggalkan lokasi. Tak berselang lama hendak menuju sepeda motor, Junaidi kembali menerima pertanyaan yang sama disusul pemukulan.
“salah seorang dari mereka kembali datang waktu saya mau sampai ke motor, menanyakan hal yang sama dan disusul oleh seorang temannya yang ingin menyerang saya. Namun, beberapa diantara mereka menarik saya, tak lama berselang kembali orang yang sama menyerang saya. Namun, pukulannya ditahan oleh salah seorang diantara mereka,” pungkas Junaidi. (red)
COMMENTS