Media Nusantara || JOMBANG , - Unit Reskrim Polsek Jombang Kota berhasil mengamankan dua pelaku pencurian yang masih satu keluarga di Lapang...
Media Nusantara || JOMBANG, - Unit Reskrim Polsek Jombang Kota berhasil mengamankan dua pelaku pencurian yang masih satu keluarga di Lapangan Pulo, Kecamatan/Kabupaten Jombang, pada Sabtu (11/05/2024) siang. Tertangkapnya pelaku nenek Nurmiyati (73) bersama ponakannya Mochamad Jayin (51) warga Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri oleh kepolisian ini, setelah tertangkap oleh warga di lokasi kejadian.
Dalam keterangannya, Kapolsek Jombang Kota AKP Soesilo menjelaskan jika kedua pelaku ini memanfaatkan acara kegiatan masyarakat yang kondisinya ramai. Modusnya, pelaku berbaur dengan sejumlah pengunjung dan langsung mencopet ketika sudah melihat korban sasarannya lengang.
"Sehingga ada dua pelaku yang kita amankan, yang satu sebagai pemetik atau yang ngambil. Kemudian satunya berperan sebagai penerima. Barang bukti yang kita amankan ada 5 handphone," ujar AKP Soesilo di hadapan awak media saat jumpa pers pada Senin (13/05/2024) siang.
Di lokasi pencurian ini sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB, pelaku berhasil melancarkan aksi copetnya sebanyak 5 gawai milik pengunjung acara. Rupanya diperjelas AKP Soesilo, aksi kompak copet ini sudah dilakukan selama satu tahunan ini di berbagai daerah.
"Untuk pelaku ini sudah mencuri berpindah-pindah melihat kegiatan masyarakat yang ada di kabupaten lain seperti di Pare, Kediri, Jombang dan Mojokerto. Aksinya sudah satu tahunan, jadi pelaku ini masih satu keluarga yaitu nenek dengan keponakannya," katanya.
Kini, para pelaku telah meringkuk di sel tahanan Mapolsek Jombang. Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti 5 buah HP hasil curian beserta kendaraan mobil yang dipakai saat melakukan pencurian di lokasi kejadian.
"Pasal yang dijerat adalah Pasal 363 subsider 362 ancaman hukuman 5 tahun penjara," tandasnya.
Sementara itu, Nurwiyati mengaku sudah hampir satu tahun menjadi copet. Nenek 7 cucu itu terpaksa mencopet untuk membayar hutang-hutangnya.
"Banyak hutang. Hampir satu tahun mencopet tapi jarang-jarang keluar. Biasanya di Jombang, Nganjuk dan Mojokerto," ucapnya saat ditanya awak media.
Nurwiyati menyebut, dalam aksinya selalu memperhatikan calon korbannya dulu. Ketika korbannya lengah, ia langsung melancarkan aksinya mencopet HP. Dalam sehari, rata-rata ia mendapatkan 2 buah HP.
"Biasanya saya jual Rp 400 ribu, yang pecah-pecah itu Rp 100 ribu. Saya jual online," pungkasnya.
Penulis :Redaksi
Baca juga:
"Berita Terbaru Lainnya"
"Berita Terbaru Lainnya"
COMMENTS